This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Laporan Kegiata Perpustakaan Periode Januari - Juli 2022

Laporan Kegiatan Perpustakaan Periode Januari-Juli 2022
Untuk melihat perkembangan Perpustakaan SMKN 4 Jakarta berjalan dengan baik sesuai dengan visi dan misi sekolah dan juga Perpustakaan, maka kami dari unit Perpustakaan membuat infografis perkembangan perpustakaan periode Januari-Juli 2022. 
 

Vidio Layanan Perpustakaan SMKN 4 Jakarta



Layanan Perpustakaan SMKN 4 Jakarta meliputi : Layanan absensi / buku tamu online, layanan sirkulasi, layanan anggota, layanan koleksi digital, layanan bimbingan pemustaka, layanan rujukan / referensi

Surat Keterangan Kompeten

 

Menerangkan bahwa, Sdr. VIKI ISWANTO M, Pustakawan dari SMKN 4 Jakarta, telah hadir pada hari Senin s.d. Selasa, tanggal 1-2 November 2021 di Tempat Uji Kompetensi Perpustakaan Nasional RI, untuk mengikuti Asesmen Kompetensi dalam rangka Sertifikasi Pustakawan. Berdasarkan data tersebut, yang bersangkutan direkomendasikan Kompeten pada Klaster Pengembangan Kemampuan Literasi Informasi. Sertifikat kompetensi akan diberikan setelah melalui rapat pleno LSP Pustakawan dan ketentuan lainnya dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). 

Sertifikasi Profesi Pustakawan 1-2 November 2021

Pustakawan sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan bahwa  Pustakawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan/atau pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan.  Sementara pada Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, walaupun pengertiannya masih dibatasi pada lingkup PNS --belum pada tataran pustakawan secara umum-- sebagaimana dinyatakan bahwa Pustakawan adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak untuk melaksanakan kegiatan kepustakawanan.

Adapun pengertian Kepustakawanan adalah kegiatan ilmiah dan profesional yang meliputi pengelolaan perpustakaan, pelayanan perpustakaan, dan pengembangan sistem kepustakawanan. Dimana Pengelolaan Perpustakaan adalah kegiatan yang meliputi perencanaan, monitoring dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan perpustakaan. Pelayanan Perpustakaan adalah kegiatan memberikan bimbingan dan jasa perpustakaan dan informasi kepada pemustaka yang meliputi pelayanan teknis dan pelayanan pemustaka. Sementara Pengembangan Sistem Kepustakawanan adalah kegiatan menyempurnakan sistem kepus-takawanan  yang meliputi pengkajian kepustakawanan, pengembangan kepustakawanan, penganalisisan/pengkritisan karya kepustakawanan, dan penelaahan pengembangan sistem kepustakawanan.

Tenaga perpustakaan harus memenuhi kualifikasi sesuai dengan standar nasional perpustakaan yang mencakup kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikasi. Tenaga perpustakaan terdiri atas pustakawan dan tenaga teknis perpustakaan

Cakupan Kompetensi

Kompetensi adalah kemampuan seseorang yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dapat terobservasi dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau tugas sesuai dengan standar kinerja yang ditetapkan (SKKNI, 2012). Kompetensi meliputi pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Adapun cakupan kompetensi terdiri atas pendidikan formal yang sesuai dengan profesi, pelatihan kerja yang sesuai dengan profesinya, dan pengetahuan yang didapat dari pengalaman kerja. Sementara cakupan Keahlian Kompetensi terdiri atas Kompetensi melaksanakan tugas pekerjaan (Task Skill), Kompetensi mengelola tugas pekerjaan (Task Management Skill), Kompetensi menghadapi keadaan darurat (Contingency Management Skill), Kompetensi menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja (Job/Role Environment Skill), Tanggungjawab dan bekerja sama dengan orang lain (Transfer Skills) atau skill for employability)

Cakupan Sikap Kerja kompetensi adalah memiliki sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.Alhamdulillah, SMKN 4 Jakarta telah memiliki pustakawan yang telah tersertifikasi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi Pustakawan (BNSP) yang dilaksankan pada tanggal 1-2 November 2021 yang di wakili oleh Sdr. Viki Iswanto,M.S.IP (Pustakawan) SMKN 4 Jakarta.









 

Kunjungan Perpustakaan Dalam Meningkatkan Literasi di Sekolah

 Guru menyediakan sarana dan prasarana pendukung kegiatan literasi seperti buku bacaan, pojok baca, poster-poster, kata-kata motivasi, dan bahan kaya teks lainnya. Kedua, guru dan peserta didik melaksanakan kegiatan literasi secara rutin sesuai dengan jadwalnya agar peserta didik terbiasa. Ketiga, guru mengajak peserta didik melaksanakan kegiatan literasi kunjung perpustakaan sesuai dengan jadwal yang telah di tentukan. Keempat, membimbing peserta didik dalam melaksanakan kegiatan literasi baik di dalam kelas maupun saat kunjungan ke perpustakaan. Kelima, membantu peserta didik yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan kegiatan literasi baik di dalam kelas maupun di perpustakaan. Keenam, menanyakan kembali isi bacaan yang telah dibaca peserta didik saat kegiatan Literasi. Ketujuh, memberikan penghargaan bagi peserta didik yang giat dalam membaca

Menggerakkan Literasi melalui Perpustakaan


Dalam rangka turut serta mewujudkan perpustakaan sekolah yang profesional dan menyukseskan Gerakan Literasi Nasional sebagai bagian dari upaya meningkatkan mutu pendidikan nasional, Pengurus Pusat Asosiasi Tenaga Perpustakaan Sekolah Indonesia (PP Atpusi) menyelenggarakan seminar dengan tema “Peran Tenaga Perpustakaan Sekolah dalam Gerakan Literasi Nasional” di Ruang Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Selasa, 23 Mei 2017.

Pada kesempatan itu, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Dadang Sunendar yang menjadi pembicara kunci pada seminar tersebut menyampaikan pesan Mendikbud bahwa salah satu hal penting yg digarisbawahi adalah pemberdayaan perpustakaan. Perpustakaan menjadi salah satu basis utama pendidikan yang memberikan dukungan langsung kepada peserta didik di berbagai jenjang. Mendikbud juga berpesan bahwa Badan Bahasa harus membantu perpustakaan-perpustakaan bukan hanya di sekolah.

“Salah satu tugas kami terkait Gerakan Literasi Nasional (GLN) adalah memperkuat seluruh perpustakaan yg ada di tanah air. Tugas dan fungsi (tusi) kami sampai saat ini baru pada tingkat penyusunan. Tahun lalu, kami sudah menghasilkan 170 buku cerita rakyat yaitu berupa cerita daur ulang, baru, dan lama. Sekitar 500-an cerita kami periksa dan kami minta penilaiannya pada Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk), Kemendikbud,” ujar Dadang.

Selanjutnya, Dadang menuturkan bahwa “Strategi kami adalah menyampaikan cerita-cerita tersebut kepada ditjen yg memiliki tusi pendanaan untuk buku-buku tertentu seperti Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) yang tusi utamanya adalah pengadaan buku2 teks utama. Kemudian memberikan buku-buku tersebut dalam bentuk daring kepada Pusat Teknologi dan Komunikasi (Pustekkom), Kemendikbud. Karena beberapa sekolah dan perpustakaan sudah memiliki sarana prasarana yang memadai, sehingga mereka bisa mencari melalui laman Kemendikbud,” tuturnya.

Ia menambahkan, bahwa selama ini kita kurang memberikan peran yang cukup besar kepada pustakawan. “Republik ini sangat memerlukan peran pustakawan-pustakawan,” tambahnya.

Sejak tahun 2016, Kemendikbud menunjuk Badan Bahasa menjadi Koordinator Gerakan Literasi Nasional (GLN). “Salah satu rekan kami adalah perpustakaan-perpustakaan dan dalam waktu dekat kami merencanakan pencanangan GLN yang melibatkan kementerian/lembaga, dan perpustakaan. Bila dari Badan Bahasa memiliki 30 balai/kantor bahasa di 30 provinsi, nantinya masyarakat bisa datang ke balai/kantor bahasa untuk mencari buku-buku sastra,” ungkap Dadang.

Sementara itu, Perpustakaan Nasional (Perpusnas) jangkauannya lebih luas sampai ke pelosok, baik perpustakaan di tempat maupun bergerak. “Hal ini yang akan kita dorong yaitu peran perpustakaan dalam menggerakkan literasi, karena yang perlu dibangun bersama adalah mengubah masyarakat dari Pembaca reaktif (membaca karena ada kejadian) menjadi pembaca proaktif. Mari kita mulai menghilangkan stigma bahwa masyarakat Indonesia tidak gemar membaca melalui wajah-wajah pustakawan yang ceria mengundang masyarakat untuk datang ke perpustakaan,” kata Dadang.

Menurut Dadang, minat baca masyarakat Indonesia sebetulnya besar, contohnya adalah Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Badan Bahasa adalah laman dengan peringkat nomor satu yang paling banyak dibaca di Indonesia. “Ini juga menunjukkan ada kegiatan literasi di sini, dalam waktu dekat kami akan mencetak sepuluh ribu KBBI dan dibagikan ke sekolah-sekolah. Memang untuk saat ini jumlahnya masih terbatas,” ungkap Dadang.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan, Badan Bahasa, Hurip Danu Ismadi mengatakan bahwa tahapan GLN untuk 2016 adalah terkait rintisan dan pengenalan, tahun 2017 terkait penyelarasan dan pelaksanaan, tahun 2018 terkait peluasan dan penguatan, dan tahun 2019 terkait evaluasi dan tindak lanjut. Sedangkan target implementasi GLN pada lingkup keluarga, tahun 2017 mencakup 80 kabupaten/kota, tahun 2018 mencakup 100 kabupaten/kota, tahun 2019 mencakup 150 kabupaten/kota, dan tahun 2020 mencakup 184 kabupaten/kota.

Sementara itu, menurut Danu target pengayaan bahan literasi untuk sekolah pada tahun 2017 sejumlah 475 bahan bacaan, tahun 2018 sejumlah 780 bahan bacaan, tahun 2019 sejumlah 1085 bahan bacaan, dan tahun 2020 sejumlah 1390 bahan bacaan.

Sumber :

https://gln.kemdikbud.go.id/glnsite/menggerakkan-literasi-melalui-perpustakaan/